MOJOKERTO – Masyarakat kecil ternyata tidak sampai ketinggalan memantau dinamika politik yang terjadi di negeri ini. Salah satunya mengenai isu seputar penolakan PKS terhadap kenaikan harga BBM, yang resiko terbesarnya PKS terancam dikeluarkan dari koalisi. Hal ini tampak seperti yang terjadi dalam Reses Anggota DPRD Jawa Timur Ust Yusuf Rohana pada hari Minggu (8/4) lalu di gedung Korpri Jabon. Ratusan masa dari berbagai elemen, mulai dari kelompok tani, pedagang, pengrajin dan pegawai yang tersebar di kabupaten Mojokerto, cukup antusias mengikuti kegiatan rutin 3 kali tiap tahunnya itu.
Ternyata begitu sesi awal digelar, para peserta ternyata lebih tertarik mengetahui situasi dan kondisi terkini, semenjak adanya isu PKS akan dikeluarkan dari koalisi. Menanggapi hal tersebut, Ust Yusuf Rohana membeberakan, setidaknya ada tiga momen yang membuat PKS dicap sebagai “pengkhianat” koalisi. Yang pertama adalah momen bank century, dimana kasus ini menjadi soroton publik karena ada penyelewengan dana sebesar kurang lebih Rp 80 Trilyun oleh beberapa oknum. Dan PKS mati-matian berjuang agar uang rakyat tersebut bisa diselamatkan dan dikembalikan kepada negara untuk kesejahteraan rakyat. “Kalau uang tersebut diwujudkan berupa sepuluh ribuan, bisa memenuhi kecamatan jatirejo atau Ngoro,”sindir Yusuf yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur ini.
Kedua kasus mafia pajak dimana lagi-lagi PKS juga mendesak pemerintah agar membongkar jaringan mafia pajak yang menggerogoti keuangan negara. Ketiga yang lagi hangat-hangatnya, atas sikap PKS yang menolak kenaikan harga BBM yang ini berbeda dengan Koalisi. Walaupun sebenarnya PKS sudah melayangkan surat kepada Presiden RI mengenai opsi-opsi yang lain selain menaikkan harga BBM. “Diantaranya efisiensi anggaran dengan penghematan pos-pos belanja negara yang tidak terlalu urgen, memotong anggaranan untuk tunjangan-tunjangan pejabat pusat sampai daerah, dan beberapa solusi yang lain,”jelas Yusuf. “Intinya daripada kita mengurangi bantuan untuk rakyat, lebih baik kita mengurangi anggaran bagi orang-orang kaya,”pungkasnya.
Mendapatkan penjelasan tersebut, peserta Reses justru memberikan apresiasi kepada PKS. Mereka bahkan bersimpati kepada PKS bahwa apa yang dilakukan , bukanlah pengkhianat seperti yang dituduhkan. Justri PKS benar-benar membuktikan dirinya sebagai partai yang bekerja untuk masyarakat. “Untuk itu setelah acara ini selesai mari kita berdoa bersama-sama agar PKS bisa sabar dan diberi kekuatan untuk terus membela kita,”ujar salah satu peserta reses.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta juga mengajukan beberapa permintaan tentang usulan pembangunan di daerah masing-masing. Kebanyakan usulan yang diajukan adalah bantuan alat pertanian seperti hand tracktor, mesin perontok padi, disel dan pembangunan infrastruktur jalan di lahan persawahan. (Azs/adv)
0 komentar:
Posting Komentar
Kepada Pengunjung silahkan Meninggalkan jejak dengan komentar yang membangun. untuk kritik dan saran atau yang ingin mengirimkan berita/beritanya ingin ditampilkan diweb bisa kirim datanya via email par_kabmojokerto1426@yahoo.com terimakasih.